Ramalan itu bisa dipercaya nggak sih? Hmm...
"Percaya akan ramalan yang baik, percaya bahwa ramalan yang buruk dapat menimbulkan motivasi diri untuk mengubahnya menjadi baik." Itu yang bisa ditanamkan dalam pikiran. Ramalan yang buruk sering kali membuat kita down sampai kita berhari-hari atau bahkan setiap saat memikirkannya. Bagaimana bila itu benar-benar terjadi? Apa yang harus dilakukan jika itu benar-benar terjadi? Akhirnya, stress sendiri. Untuk apa?
Dua hari yang lalu, aku mendapat ramalan yang diperoleh dengan melihat garis tangan, muka, tahi lalat, serta kuku. Nggak tahu gimana cara lihatnya, ya percaya nggak percaya (ingat-ingat lupa juga sih.. Hehe...) :
1. Garis karir. Cukup memuaskan, cukup bagus. Lebih cocok kerja di bidang komunikasi dan disarankan mengarah ke bisnis. Teknik kimia dan bisnis sepertinya cukup bertolak belakang. Hahaha.. Di usia 50 tahun ke atas sudah pensiun.
2. Garis kesehatan. Berada di tengah-tengah. Nggak boleh terlalu capek karena gampang jatuh sakit. Ya, memang benar sih.
3. Garis pendidikan. Lebih bagus meneruskan S2. What? Tadinya sudah berniat setelah lulus S1 akan langsung kerja karena memang sudah salah jurusan. Lanjutnya, S2 ya ambil yang benar-benar diminati. Seperti garis karir tadi, mungkin ke bisnis atau bidang komunikasi lainnya. Hmm.. Ok, dan akhirnya harus dipikirkan lagi. Nilai terburuk ada di semester empat, yup! that's right! Hehehe.. Semester lima cukup memuaskan, semester enam, tujuh dan delapan harus kerja keras dan hasilnya cukup bagus.
4. Garis asmara. Akan menjalin hubungan sebanyak 12 kali. Yang pertama kurang dari sebulan, yang kedua dan ketiga berpotensi akan lama hubungannya, yang keempat bla bla bla... Yang kesembilan akan putus nyambung putus nyambung. Yang berpotensi jadi suami adalah yang ketujuh atau ke-12. Menikah di usia 25,26 atau 27 tahun. Lucu juga! Hahaha.. :)) Ya percaya nggak percaya lah.
5. Garis umur. Di awal kelihatan akan panjang umur, tetapi terjadi perubahan di akhir. Mungkin disebabkan pada waktu kecil suka membunuh binatang-binatang kecil. Ya nggak ingat juga sih. Waktu kecil, kalau ada semut kan langsung dipukul-pukul, karena benci sama kecoa jadinya ketemu kecoa langsung diinjak. X_x Hukum karma.
6. Garis anak. Diantara punya satu anak, tiga anak, atau empat anak. Dikarenakan kehamilan pertama cukup rentan, harus dijaga baik-baik kandungannya karena terlalu lemah. Mungkin itu yang menjadi pemikiran akan melahirkan anak kedua, ketiga, dan keempat atau tidak.
7. Kuku. Berhati-hatilah pada salah seorang teman di sekitar! Omongannya tidak bisa terlalu dipercaya. Siapa ya? Hmm..
8. Tahi lalat. Di dekat mata berarti tipe pemikir, mudah mengingat suatu keadaan fisik atau menilai sesuatu melalui penglihatan.
9. Muka. Termasuk tipe orang yang keras kepala, egois, apa lagi ya..hmm..? Mudah berkomunikasi dan cepat akrab dengan orang lain. Wah, baru tahu kalau egois juga termasuk.. :( padahal sudah berusaha melatih diri untuk lebih mementingkan orang lain daripada diri sendiri.
10. Tak tahu dilihat dari mana. Harus lebih dekat dengan papa-mama! Kamar kost harus diubah letak barang-barangnya supaya menambah semangat belajar! Benar juga sih. Semangat belajar turun akhir-akhir ini. =(
Itulah beberapa yang diingat. Percaya sih percaya. Yang bagus bisa jadi penambah semangat, yang jelek bisa jadi bahan pikiran bagaimana supaya bisa diubah menjadi baik. Tetapi sepertinya tidak banyak yang jelek, ya pasti si peramal tidak ingin membuat down yang diramal. Haha.. Katanya sih, etika peramal. Oke diterima. Dapat masukan dari salah seorang teman, "Garis tangan punya arti masing-masing, coba kepalkan tanganmu, garis-garis itu akan tergenggam. Di luar daripada genggaman, itulah garis kuasa Tuhan." Like this deh! Satu jempol buat anda. ^^
No comments:
Post a Comment